Oleh : Irepia Refa Dona, Terbit di Singgalang, 09 Oktober 2016
Siang itu suhu udara
panas, pengap. Di langit di atas hamparan laut terlihat awan putih menjulang
tinggi, kemudian berubah menjadi awan gelap yang disertai hembusan udara
dingin. Angin mulai berhembus, menggoyangkan pepohonan ke sana kemari. Hembusan
angin semakin menjadi-jadi dan di ikuti hujan lebat. Terlihat di awan hitam,
pusaran angin berbentuk seperti kerucut turun menuju tanah. Para warga pesisir
sudah mengenali kejadian itu. Mereka menyebutnya dengan angin puting beliung.
Warga menungging ke
arah datangnya angin puting beliung. Menurut mereka, cara itu mampu
menghentikan angin puting beliung. Sedangkan Maisarah, salah satu warga kampung
itu tetap berada di dalam rumahnya, masih terbenam dalam sujudnya. Samsul
suaminya, menegadahkan tangannya meminta petunjuk pada sang pencipta alam di
masjid yang berjarak tidak jauh rumahnya.